Hikmah Meninggalkan Bohong



Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?"
"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya :
"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."

Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.Description: Hikmah Meninggalkan Bohong Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Hikmah Meninggalkan Bohong


Shares News - 07.15
Read More Add your Comment 0 komentar


Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Kiamat



Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."Description: Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Kiamat Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Kiamat


Shares News - 07.11
Read More Add your Comment 0 komentar


Minuman Termahal Di Dunia



Jarang banget kita mau menghabiskan banyak uang buat minuman. Maklum, kegiatan minum itu kan sering banget kita lakukan, dan efeknya juga nggak tahan lama. Tapi, ternyata ada lho orang-orang yang rela mengeluarkan uang untuk menikmati 5 minuman termahal dunia ini.

1.Air Kona Nigari



Untuk sebotol mini berisi 50 ml air Kona Nigari (setengah jumlah air mineral gelas), kita mesti membayar kurang lebih Rp. 320.000. Air putih ini berasal dari hasil penyaringan air laut di pesisir laut di Hawaii. Harganya mahal karena air ini mengandung banyak mineral dan dipercaya bisa menghilangkan stres, memperlancar pencernaan dan menurunkan berat badan.

2.Teh Guan Yin


Teh oolong dari Cina ini adalah teh termahal di dunia. Teh Tieguanyin ini namanya diambil dari nama dewi dalam agama Budha, yaitu dewi kebaikan, Dewi Guan Yin. Harga teh ini sangat mahal karena rasanya yang enak dan jarang bisa didapatkan. Teh ini dijual dengan harga 24 juta rupiah per kilo atau Rp. 150.000 per cangkir teh Cina.

3.Kopi Luwak

Ternyata negara kita punya kopi termahal di dunia lho. Yup! Kopi Luwak dari Sumatra ini berasal dari seduhan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran hewan luwak (sejenis musang). Konon kopi ini punya rasa yang sangat kuat karena telah melewati pencernaan luwak. Karena dalam satu tahun total produksi kopi luwak hanya 250 kilogram, nggak heran kalau harga kopi ini mahal banget! Kopi Luwak dijual mulai harga 2,5-13 juta rupiah per kilonya! Wow!

4.Koktail diamonds-Are-Forever


Sekilas minuman ini memang hanya tampak seperti minuman biasa, Tapi, sesuai namanya, koktail yang cuma ada di Ritz Carlton Hotel, Tokyo ini memang mengandung 1 karat berlian Bulgari di dalamnya. Jadi, jangan kaget kalau harga segelas minuman ini kurang lebih 110 juta rupiah.

5. Rum Wray & Nephew White


Wray&Nephew White Overproof Rum adalah rum paling kuat dan paling laris yang diproduksi dan dibotolkan pada tahun 1940. Sayangnya, sekarang hanya tersisa empat botol rum di dunia. Karena kelangkaannya inilah, satu botol rum ini kemudian dihargai kurang lebih 500 juta rupiah.Description: Minuman Termahal Di Dunia Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Minuman Termahal Di Dunia


Shares News - 05.06
Read More Add your Comment 0 komentar


Kacamata Elektronik Pertama Di Dunia



Kacamata emPower ini memungkinkan pengguna bifocal mengubah sistem pengaturan untuk membaca atau melihat jarak jauh. Kacamata itu mengandung lensa focus elektronik pertama di dunia.
EmPower menggunakan lapisan kristal cair yang bisa berubah-ubah jika diminta pengguna saat pergantian kekuatan fokus.
Pengguna yang memanfaatkan kaca bifocal itu tahu bagaimana penglihatan terdistorsi saat melihat ke bawah tanah. Mereka terkadang terpaksa memiringkan kepala ke bawah atau menyentuh frame untuk memperjelas penglihatan.
Kacamata itu diproduksi oleh PixelOptics dan dipamerkan pada International Vision Expo East di New York, Amerika Serikat. Pengisian baterai selama delapan jam memungkinkan penggunaan dua sampai tiga hari.
Namun produk ini cukup mahal yaitu US$1.000 (Rp 9 juta).Description: Kacamata Elektronik Pertama Di Dunia Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Kacamata Elektronik Pertama Di Dunia


Shares News - 05.02
Read More Add your Comment 0 komentar


Sahabat Sejati



PERSAHABATAN SEJATI
Apapun definisinya, persahabatan sejati selalu didasari pada rasa saling percaya, rasa saling menghormati, saling mendukung dan menerima perbedaan tanpa kepentingan pribadi. Jangan sia-siakan persahabatan yang dimiliki.


Persahabatan bukan saja masalah dengan siapa kita akan menghabiskan waktu. Tapi ini lebih pada sebuah kebutuhan jiwa. Bahkan perasaan cintapun tak akan muncul tanpa didasari persahabatan. Helen Keller pernah mengucapkan, "lebih baik berjalan dalam gelap bersama seorang sahabat daripada berjalan dalam terang sendirian"
Jangan pernah sepelekan sahabat. Karena temanlah satu saat kita bisa berjaya, dan karena teman pula satu saat kita bisa jatuh. Sahabat atau teman sejati, kata seorang teman adalah mereka dari siapa kita bisa percaya meminjam dan dipinjami uang. Sahabat, kata teman lain, adalah kepada siapa kita bisa menceritakan diri kita yang sesungguhnya. Sahabat adalah tempat curhat, alias curahan hati, tempat kita bisa merasa aman menampilkan "wajah" kita tanpa harus bertopeng. Pun tempat kita bisa merasakan perbedaan tidak menjadi masalah.


Apapun definisinya, persahabatan sejati harus selalu didasari pada rasa saling percaya, saling menghormati, saling mendukung dan penerimaan atas perbedaan dan tanpa kepentingan pribadi. Ada orang begitu pandai bergaul hingga seolah-olah ia memiliki sahabat dimanapun dia berpijak. Tapi nyatanya tak semua orang beruntung. Tak semua orang dengan mudah bisa menjalin persahabatan sejati hingga waktu lama. Sebenarnya mereka ini bukanlah orang yang gagal, karena masih sangat mungkin untuk mencoba lagi. Mungkin mereka hanya terlambat untuk belajar bahwa persahabatan bukanlahlah jual beli. Ketika kepentingan selesai, selesai juga persahabatan.


Dari situs friendship.com tertulis bahwa untuk menemukan sahabat sejati Anda membutuhkan waktu untuk mengujinya. Sadarilah bahwa sahabat karib tidak harus memiliki kesamaan dalam segala hal. Memang dalam beberapa hal Anda membutuhkan persamaan. Misalnya dalam hal minat buku, musik atau film.


Tetapi perbedaan dalam persahabatan sesungguhnya adalah anugerah. Dengan perbedaan Anda akan dapat meluaskan dunia Anda. Untuk itu, jagalah diri Anda dari keinginan untuk menghakimi apapun pilihan teman Anda.


Menjadi teman yang baik juga mesti adu argumentasi sesekali. Sepasang sahabat tak harus terus menerus setuju akan hal yang sama. Meski tak semua orang menyukai kondisi ini, berdasarkan penelitian, adu argumentasi ternyata bisa menyehatkan. Selain bisa menggali pribadi teman Anda, lewat adu argumentasi Anda bisa menambah wawasan dan belajar tentang kesabaran.


Anda harus merasa nyaman berada di sekitar orang yang anda sebut sahabat. Karena tak jarang kita mendengar komentar seperti ini, "Aduh, aku sebenarnya tak suka dengan olok-oloknya tentang aku. Habis bagaimana lagi, dia kan sahabatku sejak SD". Tapi benarkah ini yang disebut sebagai sahabat ?


Seorang teman akan mencintai tanpa syarat. Sesekali mungkin seorang sahabat akan marah. Tapi bukankah kemarahan adalah kondisi psikologis wajar. Seorang sahabat biasanya akan segera melupakan kemarahannya dan memaafkan sesegera mungkin Anda menyadari kesalahan yang terjadi. Jika saat ini Anda sedang marah pada sahabat Anda, ingatlah hal ini. Jangan sampai kemarahan Anda menghapuskan segala kesenangan yang biasanya Anda lalui bersama.


Anda percaya cinta pada pandangan pertama ? Sebenarnya hal ini juga terjadi pada persahabatan. Kita mungkin masih ingat saat kita baru bertemu dengan seseorang.
Perkenalan berjalan biasa saja. Lalu tanpa kita sadari kita terlibat dalam pembicaraan seru dengannya. Lucunya kadang kita merasa topik yang kita bicarakan seolah cuma kita yang tahu. Seolah tak seorangpun di dunia ini yang mengerti apa yang kita bicarakan. Setelah waktu 3 jam percakapan yang "heboh", Anda harus berpisah. Anda kemudian saling bertukar nomer telepon, dan tak sabar untuk berbincang lagi dengannya. Nah, anda baru saja memulai persahabatan lewat pandangan pertama.
TEMAN ADALAH ............

• Tak memiliki teman, tak adil buat jiwa (Confusius, 551-497 BC, filsuf Cina)
• Nasib memilih hidupmu, kaulah yang memilih temanmu (Jacques Delile 1738-1813, sastrawan Perancis)
• Berkumpullah bersama orang-orang berkualitas baik jika kau menghargai reputasimu, untuk ini lebih baik sendiri daripada ditemani orang-orang yang buruk (George Washington, 1732-1799, Presiden Amerika I)
• Suka dan tak suka adalah hal yang sama, itulah persahabatan sejati (Sallust, 86-334 BC, sejarahwan Roma)
• Seorang teman yang setia sepadan dengan seratus kenalan (Euripides)
• Semua orang bisa simpati pada penderitaan seseorang, tapi dibutuhkan simpati yang alami pada kesuksesan siapapun di dunia (Eleanor Roosevelt)
• Jika kau menghakimi seseorang, kau tak akan punya waktu untuk mencintainya (Mother Teresa)
• Aku tak akan bicara tentang keburukan orang, dan bicaralah tentang kebaikan semua orang (Benjamin Franklin)
• Ketidak beruntungan akan menunjukkan siapa yang bukan teman sejati (Aristoteles)
• Jangan pernah melukai teman, bahkan dalam olok-olok (Cicero)
• Pikirkan kapan kejayaan seseorang dimulai dan berakhir. Dan katakan kejayaanku dimulai ketika aku memiliki teman (William Yeats)
• Duka cita bisa hilang dengan sendirinya, tapi untuk mendapatkan nilai penuhakan kesenangan, kau harus punya seseorang untuk memisahkannya (Mark Twain)
• Cermin terbaik adalah teman lama (George Herbert)
• Apakah teman itu ? Adalah sebuah jiwa dalam dua tubuh (Aristoteles)
• Terlambat sudah untuk belajar, seseorang harus menjaga temannya. Tak hakimi, menerima, percaya hingga akhir masa (John Boyle O'Reilly)
• Teman memiliki semua kesamaan (Plato)
• Tanpa teman, seseorang tak akan hidup meski ia memiliki segalanya (Aristoteles)
• Persahabatan tanpa kepentingan pribadi adalah hal yang langka dan terindah dalam hidup (James Francis Byrnes)
• Sesuatu yang paling indah yang bisa kita alami adalah hal yang misterius,sumbernya adalah seni, ilmu pengetahuan dan persahabatan (Albert Einstein kepada Baron Merenda)
• Segala cinta yang dibangun tanpa dasar persahabatan, bagaikan membangun istana di atas pasir (Ella Wheeler Wilcox)
• Dalam sahabat, kau temukan pribadi kedua (Isabelle nortono
• Tak akan aku lupakan saat bersamamu. Tetaplah jadi sahabatku, seperti kaumenemukan dirimu dalam diriku (Ludwig van Beethoven)
• Berjalan dalam gelap bersama seorang teman, lebih baik daripada berjalan dalam terang sendirian (Helen Keller)
• Komunikasi yang baik bereaksi bagaikan minum kopi, sangat sulit untuk tidur sesudahnya (Anne Morow Lindbergh)
• Pada akhirnya, yang kita ingat bukanlah perkataan musuh kita, melainkan diamnya sahabat kita (Marthin Luther King, JR)Description: Sahabat Sejati Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Sahabat Sejati


Shares News - 19.58
Read More Add your Comment 0 komentar


Semua Hal Tentang Ibu



Beberapa hal yang dilakukan seorang Ibu itu adalah sangat penting, namun slalu diabaikan, tanpa disadarkan atau bahkan terlupakan.

Saat Ibu menelpon, percayalah dia slalu ingin tau hanya sedikit saja apa yang terjadi padamu. Janganlah kamu merasa risih.

Saat Ibu terdiam, percayalah kamu adalah orang yang slalu ingin dia dengar.

Saat Ibu tidak pernah membantah, percayalah kamu adalah cintanya

Saat Ibu berkata “Ibu baik-baik saja” percayalah ada rahasia yang tersimpan didalam hatinya, bantulah dia.

Saat kamu merebahkan kepala ke bahunya, percayalah dia adalah sebuah sarang hangat yang mampu menghilangkan kedinginan

Saat kamu terjatuh, percayalah kedua tangannya akan menyambutmu tak perduli pada badai sekalipun.

Saat kamu lapar, haus, percayalah orang yang pertama sibuk di dapur menyiapkan sgala sesuatu untukmu adalah Ibu

Saat Ibu bilang “Rindu sekali denganmu Nak” percayalah, langit pun tak akan mampu menjadi batas rindunya kepadamu.

Saat Ibu menasehati kamu, percayalah itu kata mutiara yang tak akan pernah didapatkan oleh orang lain selain kamu.

Saat Ibu memarahi kamu, percayalah semua itu untuk mendidik kamu supaya kamu bisa menjadi diri apa yang kamu inginkan.

Saat Ibu meminta kamu menemaninya, percayalah, kamu adalah orang yang mampu membuat dia merasa nyaman kemanapun berlangkah. Janganlah malu untuk menemaninya kemanapun.

Saat Ibu berkata “tidak” untuk menunaikan sesuatu permintaan dari kamu, percayalah pada ahirnya akan kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan hingga waktunya nanti.

Saat kamu tersungkur akan sebuah batu, percayalah Ibumu yang akan menantang musim agar bisa meraih dan memelukmu kembali.

Dan biru langit tak akan mampu menjadi pembatas sebagai tingginya rasa hormat untuknya serta pada biru laut pun tak akan mampu menampung jutaan pujian yang terharuskan untuk Ibumu.

Kelak, tak ada paling rindu selain dirinya dan tak ada paling luka selain airmatanya


SEMOGA KITA SEMUA BISA BERBAKTI SAMA ORANG TUA KITA !Description: Semua Hal Tentang Ibu Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Semua Hal Tentang Ibu


Shares News - 19.57
Read More Add your Comment 1 komentar


Selagi Allah Menutup Aib Kita



Pada zaman Nabi Musa 'alaihis salam, bani Israel ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan.
Mereka pun berkumpul mendatangi Nabi mereka.
Mereka berkata, "Ya Kaliimallah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami....!"

Maka berangkatlah Musa 'alaihis salam bersama kaumnya menuju padang pasir yang luas.
Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang.
Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh penuh debu, haus dan lapar.

Nabi Musa berdoa, "Iaahi....! Asqinaa ghaitsaK...Wansyur 'alaina rahmatak.... warhamnaa bil athfaal ar rudhdha'...wal bahaaim ar rutta'...wal masyaayikh ar rukka'......"

Setelah itu langit tetap saja terang benderang...
matahari pun bersinar makin kemilau...
Kemudian Nabi Musa berdoa lagi, "Ilaahi ... asqinaa...."

Allah pun berfirman kepada Musa,
“Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian..."

Maka Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun… keluarlah ke hadapan kami... karena engkaulah hujan tak kunjung turun..."

Seorang laki-laki melirik ke kanan dan ke kiri...
maka tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia...
Saat itu pula ia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud...

Ia berkata dalam hatinya, "Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku...Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun."

Maka hatinya pun gundah gulana...
air matanya pun menetes....
menyesali perbuatan maksiatnya...
Sambil berkata lirih, "Ya Allah...Aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun... selama itu pula Engkau menutupi 'aibku. Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku..."


Tak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut, maka awan-awan tebal pun bermunculan...
Semakin lama semakin tebal menghitam...
Dan akhirnya turunlah hujan...

Musa pun keheranan, "Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia."

Allah berfirman, "Aku menurunkan hujan kepada kalian oleh sebab hamba yang karenanya hujan tak kunjung turun.”

Musa berkata, "Ya Allah...Tunjukkan padaku hamba yang taat itu."

Allah berfirman, "Ya Musa, Aku tidak membuka 'aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku, apakah Aku membuka 'aibnya sedangkan ia telah taat kepada-Ku...?!"



Subhaanallah…
Kalaulah bukan karena Allah yang menutupi aib-aib kita...
Tentulah kita malu dihadapan para hambaNya....

Saudaraku....
Tidak ada orang yang maksum di dunia ini kecuali Rasulullah Shallahu'alaihi wa sallam...
Lalu kenapa kita masih dengan bangga merasa tiada dosa...
Selagi masih ada nafas di tenggorokan, selagi cinta Allah masih menyelimuti kita, minta ampunlah pada Allah....

Kadang tanpa sengaja kita berbuat khilaf di dunia maya maupun nyata....
Perkataan-perkataan yang menyakitkan, perbuatan-perbuatan yang penuh dosa...
Merasa benar sendiri...
Merasa paling ahli...
Merasa ilmunya tinggi...
chatrom sana sini hanya cari sensasi, dan posting dengan niat bukan mencari ridho ilahi....

Selagi Allah masih menutup aib kita, mari kita perbaiki tingkah laku kita...saat ini juga...

Sumber:
Kitab "Fii Bathni al-Huut" oleh Syaikh DR. Muhammad Al 'Ariifi.Description: Selagi Allah Menutup Aib Kita Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Selagi Allah Menutup Aib Kita


Shares News - 19.57
Read More Add your Comment 0 komentar


Ruqyah Dan Tata Caranya



Tata Cara Ruqyah

Hadiah untuk para santriku...

Ayat-ayat Ruqyah dan aturannya ialah seperti berikut:
1. Surah Al-Fatihah ( ayat 1-7 )
2. Surah Al-Baqarah ( ayat 1-5 )
3. Surah Al-Baqarah ( ayat 102 ) di ulangi sebanyak 7 kali.
4. Surah Al-Baqarah ( ayat 163-164 )
5. Surah Al-Baqarah ( ayat 255 )
6. Surah Al-Baqarah ( ayat 285-286 )
7. Surah Al-'Imran ( ayat 18-19 )
8. Surah Al-A'raf ( ayat 54-56 )
9. Surah Al-A'raf ( ayat 117-122 ) di ulangi sebanyak 7 kali.
10. Surah Al-A'raf ( ayat 120 ) di ulangi sebanyak 30 kali secara bersendirian
11. Surah Yunus ( ayat 81-82 ) di ulangi sebanyak 7 kali
12. Kemudian baca ayat ini:-
''InnaLLaaha saYubthiluh''
Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya
13. Surah Thaha ( ayat 69 ) di ulangi sebanyak 7 kali
14. Surah Al-Mukminin ( ayat 115-118 )
15. Surah As-Shaffat ( ayat 1-10 )
16. Surah Al-Ahqaf ( ayat 29-32 )
17. Kemudian baca ayat ini sebanyak 7 kali:-
''Yaa Qoumanaa ajiibuu daa'iyallah'' (al-Ahqoof:26)
18. Surah Ar-Rahman ( ayat 33-36 )
19. Surah Al-Hasyr ( ayat 21-24 )
20. Surah Al-Jin ( ayat 1-9 )
21. Surah A1-Ikhlas ( ayat 1-4 )
22. Surah Al-Falaq ( ayat 1-5 ) di ulangi sebanyak 9 kali
23. Surah An-Nas ( ayat 1-6 )

PERHATIAN !!! DENGAN KELAKUAN JIN dan Kadang-kadang ada jin yang datang sambil membentak, mengancam dan berjanji. Dalam menghadapi hal ini janganlah anda takut, akan tetapi pukullah dia dan berilah pelajaran kepadanya, mudah-mudahan dengan izin Allah, jin tersebut akan diam.
Kadangkala jin itu mencaci-maki anda, maka janganlah anda marah kepadanya.
Kadangkala jin itu memuji anda, bahawa andalah orang yang yang soleh dan dia akan keluar demi menghormati anda. Apabila mendengar perkataan yang demikian ini, maka hendaklah anda katakan: "Aku adalah seorang hamba yang lemah, keluarlah engkau kerana taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya."

Kadangkala ada pula jin pengganggu itu membantah. Dalam menghadapi hal ini hendaklah anda ambil setengah gelas air kemudian dekatkanlah air itu ke mulut anda dan bacakanlah ayat-ayat Al-Qur'an iaitu: Surah Yasin, As-Shaffat, Ad-Dukhan dan Al Jin. Selepas itu siramilah air tersebut kepadanya, maka jin tersebut akan merasa kesakitan serta patuh kepada anda dengan izin Allah, dia akan keluar dari tubuh orang tersebut.
Jika anda ingin tahu tentang akidah jin tersebut tanpa menanyakannya, maka bacakanlah kepadanya ayat di bawah ini : ( Sebahagian dari Surah Al-Maidah - Surah 5 : Ayat 72 )
Kadangkala ada jin yang lari pada waktu mengucapkan janji. Dalam menghadapi hal ini hendaklah bacakan berulang-kali di telinga orang yang kerasukan jin tersebut dengan ayat Al-Qur'an iaitu : (Ar-Rahman 33-36)
Kadangkala ada jin yang ingin keluar tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya, dalam menghadapi hal ini, maka hendaklah anda membaca Surah Yasin serta azan di telinga orang yang kemasukan jin tersebut.
Ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan itu hendaklah dengan bacaan yang benar, khusyuk dan dengan suara yang dapat didengar.
Jika jin itu meminta sesuatu syarat baru dia akan keluar dari jasad orang yang dimasukinya itu, maka perhatikanlah dahulu apa syarat yang dimintanya. Jika syarat yang dimintanya itu supaya taat kepada perintah Allah seperti: "Saya akan keluar dari tubuh orang ini dengan syarat dia mahu menjaga solatnya atau dia mahu menutup auratnya". Jika demikian itu syarat yang dimintanya, maka turutilah dia, akan tetapi haruslah anda jelaskan kepadanya, bahawa ketaatan tersebut bukanlah kerana mentaatinya akan tetapi kerana taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika permintaan syaratnya itu supaya melakukan kemaksiatan, maka janganlah diikuti, bahkan hukumlah dia.
Jika Allah telah mengluarkan jin tersebut dari tubuh orang yang kerasukan jin itu, maka perintahkanlah kepada orang yang kerasukan jin itu, begitu juga orang yang hadir, supaya sujud syukur kepada Allah SWT karena telah bebasnya dari penganiayaan tersebut. Begitu juga dengan diri anda haruslah melaksanakan sujud syukur tersebut, karena Allah SWT telah memperkenankan permohonanmu untuk menyingkirkan kezalimannya.
Jika anda telah berhasil mengeluarkan jin tersebut dengan izin Allah, maka janganlah anda katakan: "Saya telah berhasil mengeluarkan jin tersebut", akan tetapi karakanlah: "Allah telah mengeluarkan atau menghalaunya". Anda haruslah berhati-hati dalam hal ini dan janganlah anda sampai terpedaya dengan rayuan syaitan.
Hendaklah anda selalu membaca buku-buku yang berkenaan dengan masalah jin, seperti buku "Risalatul Jin" karangan Syeikhul Islam Ibn Taimiyyah dan lain-lain.
SELAMAT MENGAMALKAN SUNNAH ROSULULLAH....!!!Description: Ruqyah Dan Tata Caranya Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Ruqyah Dan Tata Caranya


Shares News - 19.56
Read More Add your Comment 0 komentar


Pria Idola



(ini hanyalah sebuah cerita )
Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!


Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.Description: Pria Idola Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Pria Idola


Shares News - 19.55
Read More Add your Comment 0 komentar